Cross Docking
Biaya distribusi berkisar ± 30 % dari hasil
penjualan, sehingga sistem distribusi menjadi hal yang sangat penting untuk
diperbaikai atau ditingkatkan. salah satu cara inovasi dalam distribusi barang
adalah dengan cara cross docking. Dengan cross docking membuat
menjaga costumers costumize dan menekan biaya distribusi. Cross
dockingmerupakan metode distribusi produk tanpa adanya stock dalam warehouse,
barang tidak disimpan namun langsung didistribusikan, dimana barang yang masuk
langsung di masukkan ke alat trasportasi yang nantikanya akan mendistribusikan
barang ke costumers. Konsepnya mengirim barang secepatnya tanpa
adanya penyimpanan, dimana warehouse hanya sebagai transit.
Manfaat Cross Docking
- Ongkos transportasi menurun, FTL
- Inventory Cost berkurang, - tidak perlu ada stock.
- Order Cycle Time semakin cepat atay meningkat.
Contoh Pengguna Sistem Cross Docking
- US Postal Federal Expres, DHL, Walmart, dan lain sebagainya
Walmart, sukses dengan sistem cross docking,
dimana mereka memiliki slogan “everyday Low Price”, salah satu kuncinya
adalah metode distribusinya yaitu dengan menggunakan sistem cross
docking. Walmart telah sukses menguasai market share di
Amerika Serikat.
Struktur Jaringan Dalam Warehouse
Jenis-jenis gudang antara lain
1. Consolidation Warehouse
Barang datang kepada konsumen secara Low Truck
Load (LTL), dan dikonsolidasikan hingga menjadi Full Truck
Load (FTL). Biasanya sistem ini digunakan jika jarak antara vendor
dengan gudang dekat, dan jarak gudang ke konsumen jauh.
2. Break-Bulk Warehouse
Jenis warehouse kebalikan dari consolidation
warehouse, dimana barang masuk dalam warehouse dibawa oleh
FTL kemudian dipecah dalam warehouse dan didistribusikan
menjadi LTL.
3. Mixed Warehouse
Metode warehouse ini dengan
cara melakukan mix pada warehouse.
Perbedaan Mix Warehouse dengan Cross Docking
Tradisional Mixed Warehouse
- Barang disimpan digudang untuk paling tidak lebih dari 1 hari
- Barang masuk/dicatat dalam inventory record
- Terdapat aktivitas Relabeling dan Packaging Cross Docking
- Barang datang dan keliar dari gudang tidak lebih dari 1 hari, dan tidak
masuk atau berada dalam area
penyimpanan.
- Barang tidak ada di inventory record
- Tidak terdapat aktivitas relabeling dan packaging
Penggunaan cross docking
- Permintaan yang stabil dan konstan
- Stock out cost-nya rendah
- Barang-barang yang tidak tahan lama, ex : sayuran, buah-buahan, dan lain
sebagainya
- Produk-produk grosir
Berikut adalah kecocokan, apakah ingin menggunakan Cross
Docking (CD) ataukah Traditional Mixed Warehouse.
Stabil dan Konstan
|
Tidak stabil/ Fluktuatif
|
|
Unit High
Stock Out Cost-nya tinggi
|
CD dapat diimplementasikan
dengan sistem dan perencanaan yang baik
|
Tradisional warehouselebih
baik
|
Unit High
Stock Out Cost-nya Low
|
CD Lebih Baik
|
CD dapat diimplementasikan
dengan sistem dan perencanaan yang baik
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar