Pengertian Budaya
Organisasi, Fungsi, Contoh, & Teorinya
Pengertian Budaya Organisasi,
Fungsi, Contoh, & Teorinya|Secara Umum, Pengertian Budaya Organisasi adalah sebuah karakteristik yang
dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi panutan organisasi sebagai pembeda
antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. atau budaya organisasi juga
diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima dan dipahami
secara bersama oleh anggota organisas sebagai dasar dalam aturan perilaku yang
terdapat dalam organisasi tersebut.
Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya
karena pendiri dari organisasi tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya
awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan atau ideologi. Contohnya misi yang
dapat ia paksakan pada seluruh anggota organsiasi. Dimana hal ini dilakukan dengan
pertama merekrut dan mempertahankan anggota yang sepaham. Kedua, melakukan
indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir dan berperilaku kepada
karyawan. Lalu yang terakhir adalah pendiri bertindak sebagai model peran yang
mendorong anggota untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami
kemajuan maka organisasi akan mencapai kesuksesan, visi, dan pendiri akan
dilihat sebagai faktor penentu utama keberhasilan.
Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Para Ahli
- Susanto: Pengertian budaya organisasi menurut susanto
adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk
menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam
perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami
nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau
berperilaku.
- Robbins: Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu
sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi tersebut dengan yang lain.
- Gareth R. Jones: Definisi budaya organisasi menurut Gareth R.
Jones adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota
organisasi, suatu sistem dari makna bersama.
- Walter R. Freytag: Pengertian budaya organisasi menurut Walter R.
Freytag bahwa budaya organisasi adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang
disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat kepaduan suatu
organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menentukan pola perilaku para
anggota di dalam organisasi.
- Larissa A. Grunig, et.al..,
: Menurut Larissa A. Grunig,
et. al.., bahwa budaya organisasi adalah totalitas nilai, simbol, makna,
asumsi, dan harapan yang mampu mengorganisasikan suatu kelompok yang
bekerja secara bersama-sama.
- Lathans (1998): Budaya organisasi menurut Lathans (1998) adalah
norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi.
Setiap anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang
berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
- Sarpin (1995): Pengertian budaya organisasi menurut sarpin
adalah suatu sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu
organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur system formalnya untuk
menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
- Schein: Menurut Schein, pengertian budaya organisasi
adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar organisasi
elajar mengatasi dan menganggulangi masalah-masalah yang timbul akibat
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup
baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkanaan dengan
masalah-masalah tersebut.
- Mondy dan Noe (1996): Menurutnya budaya organisasi adalah system
dari shared values, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu
organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk
menciptakan norma-norma perilaku.
- Hodge, Anthony dan Gales
(1996): Budaya
organisasi menurut mereka adalah konstruksi dari dua tingkat
karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan (observable)
dan yang tidak kelihatan (unoservable).
Fungsi Budaya Organisasi
1. Perasaan Identitas dan
Menambah Komitmen Organisasi
2. Alat pengorganisasian
anggota
3. Menguatkan nila-nilai dalam
organisasi
4. Mekanisme kontrol
perilaku
5. Mendorong dan meningkatkan
kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
6. Penentu arah organisasi mana
yang boleh dan yang tidak boleh.
Fungsi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok
atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut
Ndraha (1997 : 21) ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan penggerak
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai pengganti formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
1. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai sumber
4. Sebagai kekuatan penggerak
5. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai pola perilaku
7. Sebagai warisan
8. Sebagai pengganti formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara
sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins
(1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
1. Budaya mempunyai suatu
peran menetapkan tapal batas
2. Budaya berarti identitas
bagi suatu anggota organisasi
3. Budaya mempermudah
timbulnya komitmen
4. Budaya meningkatkan
kemantapan sistem social
Dan menurut pendapat Siagian (1992:153) mencatat lima
fungsi penting budaya organisasi, yaitu:
1. Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.
1. Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.
Menurut pendapat Beach
(Horrison, 1972) mencatat tujuh fungsi penting budaya organisasi, yaitu
:
1. Menentukan hal penting yang
mendasari organisasi ,standar keberhasilan dan kegagalan harus bias diukur.
2. Menjelaskan bagaiman
sumber-sumber organiosasi digunakan dan untuk kepentingan apa.
3. Menciptakan apa organisasi dan
anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
4. Membuat beberapa metode
pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak
abash yaitu menentukan dimana kekuasaan terletek dalam organisasi dan bagaimana
menggunakannya.
Karakteristik atau Ciri-Ciri
Budaya Organisasi
Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa terdapat tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan
yaitu sebagai berikut...
1. Innovation and Risk Talking
(Inovasi dan pengambilan resiko), adalah suatu tingkatan dimana pekerja didorong
untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko
2. Attention to Detail (Perhatian
pada hal-hal detail), dimana pekerja diharakan menunjukkan ketepatan, alaisis,
dan perhatian pada hal detail.
3. Outcome Oritentation
(Orientasi pada manfaat), yang mana manajemen memfokuskan pada hasil atau
manfaat dari yang tidak hanya sekedar teknik dan proses untuk mendapatkan
manfaat tersebut.
4. People Orientation (Orientasi
pada orang), dimana keputusan manajemen mempertimbangkan pengaruh manfaatnya
pada orang dalam organisasi.
5. Team Orientation (Orientasi
pada tim), dimana aktivitas kerja di organisasi berdasar tim daripada
individual
6. Aggresiveness (Agresivitas),
dimana orang cenderung lebih agresif dan kompetitif daripada easygoing,
7. Stability (Stabilitas), yang
mana aktivitas organisasional tersebut menekankan pada menjaga status quo
sebagai lawan dari pada perkembangan.
Contoh-Contoh Budaya
Organisasi
1. Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal
keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan dalam organisasi, baik
itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan
sebagianya yang membantu dalam kinerja organisasi.
2. Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal ini merupakan kunci yang
dapat menentukan keberhasilkan akan kinerja dalam perusahaan. Tanpa adanya
pembagian wewenang kinerja mungkin para anggota atau karyawan dalam perusahaan
tersebut akan kebingungan mana yang dijalankan dan mana yang tidak.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya
organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana disiplin merupakan karakter
dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.
4. Inovasi
Budaya organisasi biasanya akan
mendorong anggota team untuk melahirkan suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru
untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan organisasi.
Teori-Teori Budaya Organisasi
Sebuah teori komunikasi mengenai
semua simbol komunikasi seperti tindakan, rutinitas, dan percakapan dan makna
yang dilekatkan pada simbol tersebut. Konteks perusahaan, budaya organisasi
dianggap sebagai salah satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta
kekuasaan. Teori budaya organisasi ini memiliki beberapa asumsi dasar yakni
sebagai berikut...
1. Anggota-anggota organisasi
menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama akan suatu
realitas organisasi, yang berakibat akan suatu pemahaman yang lebih baik
terhadap nilai-nilai sebuah organisasi. Inti dari asumsi ini adalah nilai yang
dimiliki organisasi. Nilai merupakan standard dan prinsip-prinsip yang terdapat
dalam sebuah budaya.
2. Penggunaan dan interpretasi
simbol yang sangat penting dalam budaya organisasi. Disaat seseorang memahami
simbol tersebut, maka seseorang akan mampu bertindak menurut budaya dari
organisasinya.
3. Budaya bervariasi dalam
organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini
juga bervariasi. Dimana setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda dan
setiap individu dalam organisasi tersebut memiliki penafsiran budaya dengan
berbeda. Biasanya, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi kekuatan
dari organisasi sejenis lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar